Aku termenung dalam sunyi yang sepi. Kulabuhkan raga yang lelah setelah seharian berhadapan dengan materi UN yang membuatku harus pulang lebih sore. Ah, senja kali ini benar benar indah, ia mengingatkanku pada kejadian tak sengaja dua tahun lalu, di tempat ini.
pukul 14.15 WIB, Seperti biasa di bangku taman ini aku menunggu bus lewat untuk mengantarku pulang sekolah.
"Rin, aku duluan ya. Kamu hati hati.." kata Fyka yang sedari tadi sudah membonceng motor pacarnya untuk diantar pulang.
Aku memang terbiasa sendiri seperti ini, bukan karena Fyka, temanku yang tadi tidak setia kawan, tapi terus terang memang aku lebih senang pulang sendirian, jadi kubiarkan setiap kali Fyka pamit pulang lebih dulu.
Kucolokan headset ke port hp jadulku dan mulai memilih lagu untuk kuputar, tiba tiba dari kejauhan aku melihat laki laki itu berjalan sambil meneteng kamera. Aku terus memperhatikannya hingga tanpa sadar lagu yang kuputar sudah habis tanpa kunikmati sajaknya. Ia berjalan semakin menjauh, dan lenyap dari pandanganku.
Hah, ini bukan kali pertamanya aku melihat dia. Dua hari sebelumnya aku juga sempat melihatnya di sekitar sini sambil membawa kamera, dan kemarin aku sempat menabraknya, Ups! Ceritanya aku sedang tergesa gesa mengejar bus yang terlewat karena aku terlalu asyik menikmati lagu yang kuputar lewat headset. Aku berlari tanpa memperhatikan jalan didepanku dan... brugg!! Semua buku yang kutenteng jatuh berhamburan. Dia sempat membantuku merapikan buku buku itu hingga tanpa sengaja tanganku sempat bersentuhan dengan tangannya. Sumpah, sama sekali bukan modus, itu benar benar tanpa kesengajaan. Jantungku langsung berdegup kencang, seperti hadir rasa yang tak pernah kurasa sebelumnya, apa ini cinta? Ah, semoga bukan. Aku langsung meminta maaf, namun dia hanya diam dan langsung berlalu meninggalkanku. Degup jantungku kembali pelan. Akhirnya, aku dibuat ketinggalan bus olehnya, haah.. Batinku mengeluh.. Dengan sedikit terpakasa kutempuh perjalanan pulang dengan berjalan kaki. Senja yang indah bersama angin yang bertiup pelan menjadi teman perjalan pulangku kali ini. Pukul 17.00 WIB aku tiba di rumah dan langsung bergegas mandi.
Mentari lepas landas, sinarnya menyusup lewat jendela dan jatuh tepat di atas mata. Aku terbangun setelah tadi sempat tertidur sehabis sholat subuh karena semalam tidak bisa tidur terbayang sosok laki laki yang kutabrak tadi. Rencananya pulang sekolah nanti aku ingin menemui laki laki itu untuk meminta maaf karena sepertinya kemarin dia tidak mendengar ucapanku.
"Teeet ,,,,,"
Bel berbunyi, tanda pelajaran telah usai.
Aku bergegas menuju tempat biasa menunggu bus, berharap aku mendapati laki laki itu kembali.
Pukul 14.10 WIB, aku sudah terduduk manis di kursi taman ini. Nafasku kembali tenang setelah barusan berlari.
Sudah 5 lagu kuputar, bahkan kubiarkan bus yang kutunggu lewat begitu saja di hadapanku, tapi.. kemana laki laki itu? biasanya jam segini sudah kelihatan? bathinku bertanya tanya.
Waktu terus berputar menunjukan pukul 15.45 WIB, namun belum kudapati laki laki itu. Dengan sedikit kecewa aku pulang, dan dengan terpaksa lagi berjalan kaki.
Hari demi hari berlalu, 8 february 2014. Sudah hampir sebulan aku mencarinya. Setiap pulang sekolah kusempatkan lewat di tempat biasanya laki laki itu berlalu. Bahkan aku sudah banyak menanyakan pada orang orang di sana, namun tak ada yang tau. Ya Tuhan, aku merindukannya, apa ini yang disebut cinta? Ya, kuakui sepertinya aku jatuh cinta pada laki laki itu, namun sepertinya aku terlambat, dia berlalu begitu cepat hingga aku kehilangan jejaknya. Sejenak kumenepis lelah duduk di bangku taman biasa, sebuah lagu yang membuatku melewatkan bus yang kutunggu hingga menabrak laki laki itu kuputar lagi. Senja yang elok menjadi satu satunya teman yang setia. Mulai saat itu aku berhenti mencarinya, namun aku masih berharap suatu saat dia kembali.
"Hai, permisi.."
Seseorang datang membuyarkan lamunanku yang sudah cukup lama. Dia langsung duduk di sebelahku, tangannya membawa sebuah foto dan menyodorkannya padaku. Aku langsung mengamati foto itu tanpa memperdulikan siapa yang datang. Seorang gadis berseragam SMA yang sedang duduk di kursi sendirian sambil makan es krim. Wajahnya agak aneh, lucu sekaligus kasian.
"Ya Tuhan, bukannya ini aku?" tapi kapan? Batinku penuh tanda tanya?
Kuarahkan wajahku, dan.. Laki laki itu, aku masih ingat betul wajahnya. Laki laki yang sudah membuatku jatuh cinta untuk kali pertamanya dan belum pernah ada gantinya. "Ya tuhan, kenapa tiba tiba aku gugup?" rasa itu, rasa yang pernah singgah dua tahun lalu seperti kembali hadir. Aku hanya diam dan terdunduk malu.
"Hai, masih ingat? Dulu kau pernah menabrakku di tempat ini." Laki laki itu memulai pembicaraan.
"oh ii I iya, maap. Aku ndak liat kamu"
"Ahahah, aku masih ingat betul ekspresi wajah lucumu saat itu, kau pasti merasa bersalah"
"huh, dasar dia malah menertawaiku" batinku bergumam.
"Untuk apa kamu datang kemari? Untuk menertawaiku? Kenapa baru sekarang?" Tanyaku sedikit kesal.
Dia berhenti tertawa.
"Foto itu, aku mendapat peringkat 1 lomba fotografi candid yang dilaksanakan di kampusku. Candid artinya foto itu diambil tanpa izin atau tanpa sepengetahuan si objek, dalam hal ini kamu" jelasnya.
"Kamu bener bener ndak sadarkan waktu kufoto? Jangan jangan kamu pura pura tak tau, kalu iya berarti kita curang sudah menang, ahahah" sambungnya.
"Hah, kita? Kenal kapan" batinku semakin kesal, meski sebenarnya juga seneng, hehe.
Kami berdua mulai asyik mengobrol. Katanya dia baru saja menyelesaikan kuliah semester 1 dan baru sempat datang ke mari. Dia berterimakasih padaku karena foto itu membuatnya terpilih sebagai pemenang. Perlahan aku mulai nyaman ngobrol dengannya, meski kami belum saling kenal, mungkin karena terlalu asyik ngobrol sehingga kami lupa berkenalan dulu.
Hari semakin sore, Senja yang indah perlahan musnah, tersisa selarik aurora jingga, menjadi saksi kebahagiaanku berjumpa dengannya. Kami berdua berpisah sambil bertukar nomor telepon.
"Hei, jangan lupa nanti malam aku akan menghubungimu." ucapnya sambil menatapku yang berjalan mundur sambil senyam senyum tak karuan.
Sejak saat itu, aku mulai akrab dengannya. Hampir setiap hari kami saling berkirim pesan, dan setidaknya sebulan sekali kami ketemuan, sekedar untuk saling berbagi sekaligus ngilangin rasa kangen, heheu.. Aku berencana setelah lulus SMA tahun ini aku akan melanjutkan kuliah di tempat laki laki itu. Yeee..
Ya tuhan, ternyata laki laki itu kembali. Dua tahun menunggu akhirnya tercapai. Aku berhasil.. Setelah ini, aku akan menunggu laki laki itu menyatakan cinta padaku, tak masalah jika harus menunggu lebih lama. Aku akan lebih sabar dari penantian sebelumnya. Aku akan setia.. Ya, semoga..
Cerpen oleh syahril.
Masih belajar, semoga berkenan. : D
ini first love gitu yah kang? sampai mentari lepas landas saking cintanya yach.. Rin,,,
BalasHapuscerpennya bagus kang... menunggu org yg kita cintai, sempat kehilangan meski blm saling mengenal... dan akhirnya ketemu lagi membawa piala juara satu lomba foto hasil curian... :) hehehe
oh ya, masalah izab kabul, udh tak benahi kang, maklumlah,, amatiran dan buru2 postingnya... wkwkwk
#kabuuurrrr...
Cerpen yang menarik.
BalasHapusWaaoww :-O ini di bilang belajar? :-|
BalasHapusmenurutku tulisanya keren :-)bisa menghipnotis pembaca :-D. Aku tadi sempat mikir ini benar tulisan kamu tapi kok sama bagusnya kayak tulisan mbak Nisa :-). Hay kisah nyata ya? :-) kamu kan suka foto-foto?
menunggu itu kadang terasa indah jika sambil menghayalkan apa yang akan terjadi jika bertemu berduaan
BalasHapusWah ini kisah nyata ya sob,, alur ceritanya mantaap..mengalir eh sampe2 ane gak ngrasa klo udah selesai baca ceritanya dan ternyata bikin sendiri ya, keren
BalasHapusMemang sangatlah indah jika tiba waktu saat2 bersama setelah sekian lama menunggu org yg kita sayangi
@Zetya, haduuh -_-" wkwk !
BalasHapus@Lia Baifern & Si Top Jerami, wah.. ini bukan pengalaman pribadi ya, sekedar imaji : )
@Freezone, yap betull : D
wew! keren banget gan,,
BalasHapusmengisahkan penantian seseorang
penatian kedua harusnya lebih indah dan lebih sabar
mungkinkah ?
tergantung sutradara dong
Cinta kadang ngga tahu kapan datangnya..dan cinta bisa bikin seseorang melakukan apa saja..
BalasHapusHmmm..jd inget masa remaja..
Menunggu, terkadang membosankan. Ya begitulah :-)
BalasHapuseh, blog kita samaan yaa :-) tentang cerita yang di karang sendiri gitu :-D
terkadang cinta banyak menunggunya, emz cinta memang tak bisa diketahui arahnya
BalasHapusberawal dari tabrakan, foto candid, penantian cinta klo bisa dilamar :)
BalasHapuswah..ini sih bukan bagus lagi,tapi bagus banget,keren. :-D
BalasHapusBagus isi ceritanya walau hampir mirip dengan drama korea yang perna ane tonton tapi terus semangat...
BalasHapusmasih menunggu ya gan..hehe
BalasHapusYa, begitulah cinta meski harus menunggu tetap ditunggu dan akhirnya yang ditunggu pun datang.
BalasHapusUsul nih nama tokoh seperti nisa misalnya itu meanstream aja /udah sering dipakai kalo bisa nama2 baru aja :D cuma usul
BalasHapusKaya liric lagu aja
BalasHapusterimakasih kunjungan dan komentarnya : )
BalasHapus@Miftakhul Ulya, heheh, makasih masukannya : )
kembali
BalasHapustapi bukan aku kan
hehe
maaf bercanda
Ini cerita nyata ya?
BalasHapussaya orangnya gak sabaran, apalagi menunggu hemp mudah mudahan saya jadi orang cerdas
BalasHapusNyimak aja, di tunggu kehadirannya di blog ane, dan jika berkenan follow juga blog ane
BalasHapusseru nih... Romantis juga. Kapan nyatain cintanya???
BalasHapusTapi ternyata si laki-laki yang dimaksudkan diatas sudah dijodohkan dengan wanita lain. (sakit om!.) :lol:
BalasHapusHahahaaa, Nice. Lanjut!..
Saya kembali lagi tapi belum ada yang baru, mungkin masih harus menunggu. :)
BalasHapusthank gan info nya artikelnya bagus dan sangat bermanfaat.. mampir ya di blog aku . ada new post.
BalasHapusceritanya bagus beneran :)
BalasHapus