Assalamu'alaikum.. :-)
Oleh Kyai Luky Hakim.
Wahabi : “Pak polisi, di tempat saya ada acara Maulidan. Tolong dibubarkan!”
Polisi : “Apakah di sana terjadi perkelahian?”
Wahabi : “Enggak Pak!”
Polisi : “Apakah di sana terjadi pembunuhan?”
Wahabi : “Enggak Pak!”
Polisi : “Apakah di sana terjadi perjudian?”
Wahabi : “Enggak Pak!”
Polisi : “Apakah di sana terjadi pencurian?”
Wahabi : “Enggak Pak!”
Polisi : “Kalau di sana tidak terjadi apa-apa, lalu atas dasar apa saya harus membubarkan Maulidan?”
Wahabi : “Masalahnya Maulidan itu tidak ada perintah dari Nabi!”
Polisi : “Oh begitu yah. Emmm apakah Nabi memerintahkan kalian untuk membubarkan Maulidan?”
Wahabi : “Enggak Pak!”
Polisi : “Lalu kalian mau membubarkan Maulidan atas perintah siapa?”
Wahabi : “Kata pak ustadz saya Maulidan itu bid’ah Pak, karena tidak ada perintahnya dari Nabi!”
Polisi : “Kalau begitu, kamu juga bid’ah dong. Karena membubarkan Maulid kan juga tidak ada perintah dari Nabi?”
Wahabi : “Saya ini anti bid’ah Pak. Jadi gak mungkin saya melakukan bid’ah!”
Polisi : “Lha tadi katanya kalau tidak ada perintah dari Nabi berarti bid’ah. Membubarkan Maulid kan tidak ada perintahnya dari Nabi, berarti kan bid’ah. Emangnya apa sih isi di dalam acara Maulidan, kok kalian minta bubarkan? Kalian kan orang Islam.”
Wahabi : “Iya dong, kami orang Islam sejati ‘Penegak Sunnah Pembasmi Bid’ah’! Di acara Maulid itu isinya membaca shalawat, membaca al-Quran, mendengarkan taushiyah, mendengarkan kisah Nabi dan makan bersama.”
Polisi : “Lhoh, membaca shalawat kan ada perintahnya. Membaca al-Quran kan ada perintahnya. Mendengarkan taushyah kan ada perintahnya. Mendengarkan kisah Nabi kan baik untuk pengetahuan sejarah Islam. Makan bersama juga baik untuk ukhuwah Islamiyah. Lalu apanya yang salah dan harus dibubarkan?”
Wahabi : “Masalahnya mereka itu berisik sekali Pak. Telinga saya panas!”
Polisi : “Kamu ini ada-ada saja. Masa ngaku Islam Penegak Sunnah, mendengar bacaan shalawat, al-Quran, sejarah Nabi dan taushiyah kok merasa terganggu dan kepanasan? Aneh sekali kamu.”
Wahabi : “Tapi Pak...!?”
Polisi : “Sudah, gak usah pakai tapi-tapian. Dari tadi kamu berisik terus. Ntar kamu sendri yang tak bubarin!”
Oleh Kyai Luky Hakim.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum.. :-)
Wahabi Lapor sama Pak Polisi
Oleh Kyai Luky Hakim.
Wahabi : “Pak polisi, di tempat saya ada acara Maulidan. Tolong dibubarkan!”
Polisi : “Apakah di sana terjadi perkelahian?”
Wahabi : “Enggak Pak!”
Polisi : “Apakah di sana terjadi pembunuhan?”
Wahabi : “Enggak Pak!”
Polisi : “Apakah di sana terjadi perjudian?”
Wahabi : “Enggak Pak!”
Polisi : “Apakah di sana terjadi pencurian?”
Wahabi : “Enggak Pak!”
Polisi : “Kalau di sana tidak terjadi apa-apa, lalu atas dasar apa saya harus membubarkan Maulidan?”
Wahabi : “Masalahnya Maulidan itu tidak ada perintah dari Nabi!”
Polisi : “Oh begitu yah. Emmm apakah Nabi memerintahkan kalian untuk membubarkan Maulidan?”
Wahabi : “Enggak Pak!”
Polisi : “Lalu kalian mau membubarkan Maulidan atas perintah siapa?”
Wahabi : “Kata pak ustadz saya Maulidan itu bid’ah Pak, karena tidak ada perintahnya dari Nabi!”
Polisi : “Kalau begitu, kamu juga bid’ah dong. Karena membubarkan Maulid kan juga tidak ada perintah dari Nabi?”
Wahabi : “Saya ini anti bid’ah Pak. Jadi gak mungkin saya melakukan bid’ah!”
Polisi : “Lha tadi katanya kalau tidak ada perintah dari Nabi berarti bid’ah. Membubarkan Maulid kan tidak ada perintahnya dari Nabi, berarti kan bid’ah. Emangnya apa sih isi di dalam acara Maulidan, kok kalian minta bubarkan? Kalian kan orang Islam.”
Wahabi : “Iya dong, kami orang Islam sejati ‘Penegak Sunnah Pembasmi Bid’ah’! Di acara Maulid itu isinya membaca shalawat, membaca al-Quran, mendengarkan taushiyah, mendengarkan kisah Nabi dan makan bersama.”
Polisi : “Lhoh, membaca shalawat kan ada perintahnya. Membaca al-Quran kan ada perintahnya. Mendengarkan taushyah kan ada perintahnya. Mendengarkan kisah Nabi kan baik untuk pengetahuan sejarah Islam. Makan bersama juga baik untuk ukhuwah Islamiyah. Lalu apanya yang salah dan harus dibubarkan?”
Wahabi : “Masalahnya mereka itu berisik sekali Pak. Telinga saya panas!”
Polisi : “Kamu ini ada-ada saja. Masa ngaku Islam Penegak Sunnah, mendengar bacaan shalawat, al-Quran, sejarah Nabi dan taushiyah kok merasa terganggu dan kepanasan? Aneh sekali kamu.”
Wahabi : “Tapi Pak...!?”
Polisi : “Sudah, gak usah pakai tapi-tapian. Dari tadi kamu berisik terus. Ntar kamu sendri yang tak bubarin!”
Oleh Kyai Luky Hakim.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum.. :-)
Hoho ... ceritanya lucu binggo pak dhe, meskipun udah pernah baca di efbi.
BalasHapusWa'alaikumussalaamu wr wb
BalasHapusHehe :D cerita wahabi lucu mas
Wahabi ituuuuuuuuuuuuuu muna
BalasHapuskunbal ya :(
Hehe....
BalasHapusSayang penulisannya terlalu rapat.
Ada ada saja kang wahabi itu hehe,,lanjutkan
BalasHapusWahabi emang koplak,hahaha
BalasHapusKunjugan tengah malam gaaan
BalasHapusjgn lupa kunbal + follback nya
Hehe.. kocak nih ceritanya
BalasHapushmmm...
BalasHapuswahabi2... ;)
Benernya banyak makna,,tp bacanya jadi buru2 karena penulisanya..moga bsok dirapihin
BalasHapusselamat malam
BalasHapusSaya tersenyum :)
BalasHapusMampir gan, follow blog ane agar salig berkujung ntar ane follow kembali blog agan
BalasHapusHaha ....
BalasHapusLucu jg ini crtanya :lol:
Hehe.
BalasHapusPolisinya pintar sekali... Seharusnya wahabi yang di bubarkan