Assalamu'alaikum..
Heii
Kamu tau siapa aku??
Aku seorang perempuan
Aku tau siapa namamu lengkap dengan tempat dan tanggal lahirmu
Aku tau apa hobimu
Musik dan lagu favoritmu
Makanan kesukaanmu
Dan... Masih banyak lagi yang aku tahu tentang kamu.
Jadi..
Sudah tau siapa aku???
.
.
.
Masih sulit???
Hah, okelah aku kasih tahu
perhatikan baik baik yaa
Aku..
Perempuan
Yang
Diam diam
Suka KAMU !!
S, 01022013
Begitulah surat yang pernah kutulis untuknya, sengaja tak kusertakan nama karena saat itu aku belum berani mengakui bahwa aku suka padanya. Hanya huruf S sebagai inisial nama panggilku, Syifa, Syifa Nur Auliya.
Sudah lama aku menyimpannya, menyisipkannya diantara lembaran diaryku yang hampir penuh. Bentuknya, warnanya, aromanya benar benar masih utuh, sama seperti saat aku baru menulisnya.
Muhammad Hafidz namanya, laki laki yang sudah membuatku jatuh cinta sejak aku duduk dibangku SMA kelas 2. Dia merupakan siswa pindahan dari salah satu SMA berbasis islam di kota Kaliwungu, Kendal. Kota yang terkenal dengan pendidikan Pesantrennya yang mumpuni.
Sejak pertama melihatnya, aku sudah merasakan ada sesuatu pada diriku yang berbeda, sesuatu yang sebelumnya tak pernah kurasa saat berjumpa dengan laki laki manapun. Sesuatu yang oleh banyak orang disebut Cinta. Ya, aku jatuh cinta padanya.
Jam tangan di lengan kiriku menunjukan pukul 15.45WIB. Setelah beberapa saat menunggu sekolahan sepi, kuberanikan diri menyelinap ke dalam salah satu kelas untuk menaruh surat itu di laci meja yang tak lain adalah tempat duduk laki laki itu, berharap esok hari dia melihat dan membacanya.
Tik tok tik tok, kupastikan area sekitar benar benar sepi dan aman. Dengan mantabnya aku melangkah penuh pasti dan..
"Hei hei syifaa, mau apa kamu kesini?"
tanya pak Umar yang tiba tiba ada di belakangku, mengagetkan sekaligus menghentikan langkahku yang baru sempat melewati pintu kelas.
"Allahu akbar!"
bathinku kaget maksimal..
"He he, pak Umar ternyata.."
jawabku sambil nyengir..
"Kok belum pulang pak???"
kusambung sebuah pertanyaan singkat untuk mengalihkan pembicaraan. Belum sempat beliau menjawab aku langsung kabur meninggalkannya. Anehnya aku, sudah tiga kali kepergok masih saja berani menyelinap ke dalam kelas itu. Hehe..
Di sekolahanku murid laki laki dan perempuan dipisah dengan ruang kelas yang berbeda, itu sebabnya aku kesulitan menyampaikan surat ini. Sebenarnya aku bisa menitipkannya pada teman sekelasnya, hanya saja saat itu aku tidak mau usahaku menutupi rasa sukaku pada muhammad yang sudah lama terbongkar, aku tidak mau ada seorang lainpun tahu. Sejak kejadian itu aku memutuskan menyimpannya dalam buku diary ini, hingga suatu hari aku benar benar tak tahan dan ingin sekali rasanya laki laki itu tahu bahwa aku suka padanya.
Pagi itu langit nampak cerah, memantabkan niatku memberikan surat itu langsung padanya karena aku tau hari itu adalah kesempatan terakhirku.
Semua siswa siswi kelas XII telah duduk di kursi masing masing sesuai nomor urut peserta yang telah ditentukan dan siap untuk mengikuti acara pelepasan murid di sekolah. Kalian tau? Laki laki itu, dia duduk tepat di sebelah kananku. Aku benar benar tak menyangka hal ini akan terjadi. Perlahan aku mencoba mengambil surat dari saku rok panjangku, namun naas, belum sempat kuambil tiba tiba laki laki itu menoleh ke arahku, aku kaget dan... Surat itu jatuh ke lantai.
"maaf, boleh tau nama kamu siapa dan dari kelas XII apa??" tanya laki laki itu memulai pembicaraan.
"mmm, aaa a aku syifa nur auliya kelas XII ipa"
jawabku sedikit terbata..
Tiba tiba aku merasa grogi maksimal, degup jantungku terasa lebih keras, Dag dug dag dig dug dag dug dag dig dug.. dan tubuhku sedikit gemetar. Mungkin karena aku belum pernah sedekat ini dengannya, pikirku..
"Surat itu, duh gimana ini?"
batinku mulai resah.
parahnya lagi laki laki itu melihat dan langsung mengambilnya..
"ini punyamu kan?"
ucapnya sambil menyodorkan surat itu padaku.
Aku terdiam sejenak, bingung harus menerimanya atau tidak..
"terima tidak, terima tidak, terima tidak.." aku masih diam berpikir.
"Hei?"
ucap laki laki itu sambil menggerakkan tangannya tepat di hadapan wajahku.
"oh, hehe.. Iya makasih"
jawabku tersipu malu.
Entah bagaimana semua bisa berubah begitu saja dalam waktu yang sangat sekejap, niat dan kemantabanku.. Aku malu seandainya kuberikan surat itu padanya lalu dia membacanya saat itu juga. Kuambil surat itu dari tangannya dan mulai mengatur nafas, menenangkan diri, kembali fokus mengikuti acara pelepasan murid di sekolah kami.
Haah, sekarang surat ini masih utuh dan rapi, kubiarkan surat ini menjadi bagian dari kisah hidup yang pernah kujalani dan kutulis dalam diary ini. Berharap suatu hari cerita tentang laki laki itu dapat kusambung lagi hingga memenuhi seluruh halaman diary ini.
Kurebahkan tubuhku di atas ranjang dan segera tidur karena besok harus berangkat kuliah lebih pagi..
NB : Maaf cerpennya jelek, Wkwk : D
Hemm gak jauh beda dengan kehidupan ku :-(
BalasHapushampir mirip...
BalasHapusjadi ingat kenangan masa lalu
What The F**k Nyindir Nih Admin :cry:
BalasHapusMampir.
BalasHapusJangan lupa Kunbal dan Follow.
Sebenarnya waktu kemarin juga bisa menjadi kenangan:(
BalasHapusahay,,
BalasHapussepertinya
hem aku mengalaminya
duh! malunya
mana update terbarunya kak
BalasHapusWah hebat berani ya... Sebesar apapun rasa sukaku terhadap seseorang gakan seberani itu mengungkapkan perasaan. Tapi kalau ditanya langsung pasti kujawab denga pasti :D
BalasHapusSurat yang tak akan pernah terkirim selamanya
BalasHapusMasih jaman surat-suratan hehehe inget jaman dulu.
BalasHapusGue mha udah ga surat2n v pke imel haha
BalasHapus.kisah nyata ya min cerpen diatas
BalasHapusIni cerpen bagus gan, ada kelanjutannya gak
BalasHapusKunjungan pertama ke blog ini.
BalasHapusSalam kenal,sukses selalu...
Ditunggu kunbalnya!
@arena @ihsan, bukan dan tidak : D
BalasHapusterimakasih komentarnya, semuanya.